April 23, 2012

Tinggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagimu.

Ada sepotong hadith (sahih), menyatakan tinggalkanlah sesuatu yang tidak bermanfaat bagimu, walaupun ia tidak membawa kemudaratan, tapi tinggalkanlah. Kerana, masa kita sangat terhad. 


Ingatkah kita sumpah Allah dalam Surah Al-Asr? Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan mereka yang beriman & beramal soleh, berpesan pada kebenaran dan berpesan pada kesabaran.


Analogi keobses-an terhadap game memang matching dengan situasi ini. Bila kita obses main game, toleh kiri kanan pun tidak sempat, nanti kalah, kononnya. Memang khusyuk habis untuk pergi ke level selanjutnya. 100,200,600,1000,500000 sampai game over. Nyamuk nginggg nginggg pun lantak kau lah. Jangan ganggu game aku. Even ada hot chocolate di sebelah pun tidak sempat pandang, padahal hot chocolate tu bukan harmful pun. Tapi tidak beneficial untuk game kita. Obsesnya untuk menang. 
Dapat imagine?

Same goes untuk kehidupan kita, kita ada target dan goal, iaitu syurga Allah. Finishing line kita tu adalah paradise. Yang kita semangat tidak toleh kanan kiri tu supaya dapat ke next level untuk ke finishing line. Kita tidak perlu ambik benda-benda yang tidak beneficial untuk kehidupan, sebab masa kita suntuk. Contohnya, fesyen. Beneficial untuk hidup? Tidak. Unless memang you are working as designer. Harmful? Tidak. Buang masa? Sometimes. Buang duit? Most of the time. 
Contoh sahaja. 

Analogy inspired by Mufti Ismail Menk on 'Qualities Of A True Believer"

April 15, 2012

Roses & Goblets.


The Prophet (sal Allahu alaihi wa sallam) had a Hadi (camel driver) called Anjasha. On a journey Anjasha was chanting (singing) to make the camels go fast. The Prophet (sal Allahu alaihi wa sallam) said to him: “O Anjasha, drive slowly with the goblets!” Abu Qilaba (radi Allahu anhu) said, “By the ‘goblets’ he meant the women riding the camels.” [Sahih Bukhari]

A goblet is a delicate and beautiful glass vessel. By referring to women as goblets and telling his camel driver to go slower with them, the Prophet (sal Allahu alaihi wa sallam) was showing us with what care Allah (subhana wa ta’ala) wants women to be treated. Islam offers a woman protection, love and care.

On the other hand, there are some women who would rather be stainless steel mugs than crystal goblets. When a person has no value for Allah’s favours on them and prefers to reject them, all one can do is pity them.